Definisi
:
Skoliosis adalah terjadinya abnormalitas bentuk dari tulang belakang (Vertebrae) kearah samping sehingga
membentuk seperti huruf “C“ atau 1 kali lengkungan ataupun huruf “S” yang
berarti 2 kali lengkungan. Apabila kategori dari derajat kelengkungan berat,
maka mengakibatkan penderitanya akan merasakan sakit atau nyeri dan disertai
dengan kesulitan saat bernafas.
Etiologi
: Penyebab
dari skoliosis masih belum diketahui secara pasti, skoliosis dapat terjadi
karena kebiasaanya duduk, tidur, dan aktivitas yang kurang benar. Anak di masa
pubertas memiliki struktur tulang yang masih dalam tahap pertumbuhan, sehingga
pada masa ini skoliosis dalam derajat ringan sangat rentan terjadi, apabila
anak-anak membawa tas yang berat dan gedongannya satu, posisi duduk saat
disekolah yang cenderung lama dalam keadaan yang kurang benar maka akan
berdampak memperparah dari kondisi derajat skoliosisnya, anak perempuan dan
laki-laki memiliki peluang yang sama terkena skoliosis, meskipun beberapa
penelitian mengatakan bahwa lebih rentan pada anak perempuan, sehingga hal ini
perlu diperhatikan bagi para orang tua untuk mengkonsultasikan pada tenaga
kesehatan bisa kepada dokter atau fisioterapis langganannya. Penyebab dari
skoliosis ada beberapa diantaranya :
a. Skoliosis
Idiopatik, belum diketahui penyebabnya secara pasti disebut dengan idiopatik. Ini
tidak dapat dicegah dan bukan disebabkan karena usia, postur saat beraktifitas,
olahraga ataupun yang lainnya.
b. Skoliosis
Kongenital, skoliosis yang didapatkan saat lahir dan merupakaan bawaan dan bisa
disebabkan karena posisi dalam kandungan ataupun adanya cedera saat proses
persalianan.
c. Skoliosis
Degeneratif, ini sebabkan karena bertambahnya usia dan terjadi secara perlahan
lahan dan dialami oleh orang dewasa, bertambahnya usia mengakibatkan struktur
dari vertebrae melemah sehingga
berpotensi terjadinya kelainan bentuk atau abnormal, hal ini juga bisa
disebabkan karena penyakit lainnya seperti osteoporosis,
proses operasi, parkinson, sklerosis
multiple, dll.
d. Skoliosis
neuromusculer, seperti namanya hal
ini disebabkan karena adanya gangguan pada persyarafan sehingga mempengaruhi
dari otot sekitar vertebrae, apabila
otot sisi kanan lebih lemah dibandingkan sisi kiri maka akan cenderung tulang
balakang akan ke tarik kearah yang sehat. Contohnya pada kasus distrofi otot.
Tanda
dan Gejala : Tubuh adalah satu kesatuan sehingga apabila
salah satu dari struktur tulang mengalami perubahan bentuk maka akan
mempengaruhi bentuk dari tulang disekitarnya. Pada orang yang mengalami
skoliosis dapat dilihat pada bentuk dada, bahu, pinggul dan bagian kaki. Tanda
dan gejala yang dapat dilihat adalah :
a. Pinggul
pada salah satu sisi terlihat berbeda ada salah satu sisi yang lebih menonjol.
b. Badan
dari penderita skoliosis condong ke salah satu sisi.
c. Bahu
salah satu lebih tinggi.
d. Tulang
belikat salah satu sisi lebih menonjol.
e. Panjang
kaki tidak sama.
f. Penderita
biasanya mengeluhkan adanya nyeri, nyeri yang dirasakan beragam pada
masing-masing orang saat duduk ataupun saat berdiri dan akan merasa nyaman
ketika tidur dengan posisi punggung lurus pada salah satu sisi.
g. Mengeluhkan
sesak nafas atau kesulitan dalam bernafas, pada derajat yang berat sesak nafas
bisa dirasakan pada penderita.
Pada
beberapa kondisi ketika saraf di tulang mengalami penekan akibat dari
kelengkungan yang parah bisa berakibat pada kaki
terasa kebas atau lemah, inkontinensia atau tidak mampu menahan buang air kecil maupun besar. Sebagian penderita skoliosis pria bisa mengalami disfungsi ereksi. Maka sangat perlu memperhatikan gejala-gejala awal
diatas untuk menghindari terjadinya komplikasi yang lebih lanjut.
Penanganan : Penaganan pada kasus ini bisa dilakukan oleh dokter ataupun fisioterapis
disekitar anda, diharapkan untuk konsultasi lebih lanjut dan mendatangi secara
langsung untuk memastikan diagnosis yang benar.
a. Observasi, bisa dilakukan pengamatan dengan sederhana dulu seperti penggunaan aplikasi
android di playstore “ Scoliometer” nah dengan aplikasi ini para orang tau bisa
melihat seberapa besar derajat skoliosis pada anaknya, dan tetap melihat tanda
dan gejala yang telah disebutkan diatas. Apabila masih dalam derajat ringan itu
tidak akan menimbulkan gejala apapun tetapi ini sebagai pemberitahuan untuk
terus memantau sehingga dalam proses seiring pertumbuhan derajat skoliosis akan
hilang dengan sendirinya. Apabila masih kurang yakin bisa melakukan pemeriksaan
X-Ray dengan ahli radiologi untuk melihat langsung gambaran dari tulang
belakangnya.
b. Penyangga , sebagai tahap konservatif dengan
derajat skoliosis yang ringan bisa menggunakan alat peyangga untuk meluruskan
dari kelengkungan tulang belakang biasanya menggunakan brace nanti bisa dikonsultasikan ke dokter atau terapis untuk
melihat apakah perlu penggunaan peyangga hal ini untuk menahan agar tidak menambah dari derajat skoliosisnya.
c. Obat, penggunaan obat hanya disarankan apabila
penderita sudah merasakan adanya nyeri, ini biasanya pada pendrita skoliosis
orang dewasa, obat yang diberikan biasanya parasetamol atau obat antiinflamasi
non-steroid (AINS), seperti ibuprofen. Jika kondisi yang dialami cukup parah, dokter
mungkin akan menyuntikan obat steroid untuk meredakan nyeri, dan ingat ini
hanya dalam jangka pendek, sehingga dibutuhkan latihan atau exercise untuk mengurangi nyeri dan
derajat skoliosisnya.
d. Operasi, ini merupakan tahap akhir atau pilihan
terakhir apabila dengan cara konservatif sudah dirasa tidak mampu untuk
menangagi skoliosis penderita. Operasi akan memperkuat tulang belakang dengan
menggunakan sekrup dan tangkai baja. Selain itu, dewasa dengan kelainan piring
sendi tulang belakang bisa melakukan operasi dekompresi untuk mengangkat tulang
yang menekan saraf tersebut. Tapi walau jarang terjadi, namun operasi memiliki
beberapa risiko, seperti pasien mengalami pergeseran tangkai baja, infeksi,
pembekuan darah serta kerusakan saraf, sehingga diusahakan sebelum melakukan
benar-benar dikonsultasikan terlebih dahulu.
Kompikasi : Apabila
ditangani dengan baik maka komplikasi skoliosis sangat jarang terjadi. Berikut
ini komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita skoliosis adalah :
a. Masalah Kardiopulmonal (Jatung dan Paru), skoliosis
dengan derajat yang berat , rongga dada akan menekan pada jantung dan paru
sehingga akan mengakibatkan sulitnya pemompaan jantung dan membuat sulit dalam
pernafasan.
b. Masalah Punggung, nyeri punggung dan artritis bisa
terjadi pada orang dewasa yang sejak kecil mengalami kondisi skoliosis.
c. Masalah Neuromusculer (Saraf), seperti yang
dijelaskan diatas apabila derajat skoliosis berat maka akan berpotensi menekan
ujung sarah sehingga muncul permasalahan nyeri punggung, kaki lemas atau mati
rasa, tidak dapat menahan pengeluaran air seni atau tinja, hingga kesulitan
ereksi bagi pria.
Penutup : Penderita
skoliosis diharapkan untuk benar-benar memastikan derajat skoliosisnya dengan
konsultasi kepada tenaga kesehatan terkait, peran orang tua sangat penting
dalam hal preventif pertama pada anak mengingat anak memiliki resiko besar
terkena skoliosis, apabila orang memiliki skoliosis dan sampai mengubah dari
postur normal dari biasanya jangan mengolok karena akan menimbulan depresi
sehingga perlu perhatian dari semua keluarga dan lingkungan untuk membawa ke
tenaga medis baik doter ataupun fisioterapis di sekitar anda. Semoga
bermanfaat!!!
Wynn Las Vegas and Encore - Jeopardy - KTNV
BalasHapusWynn Las Vegas 시흥 출장안마 and Encore Hotel review and upcoming 영천 출장마사지 2021 event schedule. Wynn 김제 출장샵 Las Vegas 제주 출장샵 and Encore 군산 출장안마 are both praised by the Travel Channel.