Definisi
: Angina
Pektoris merupakan nyeri pada bagian dada yang disebabkan karena aliran darah yang
mengandung nutrisi dan oksigen yang menuju kearah jantung tersendat atau terganggu,
melewati arteri koroner yang menyempit atau mengeras untuk di suplai ke otot
jantung. Hal ini membuat jantung bekerja lebih keras dan berat dari biasanya.
Angina
pektoris dibagi menjadi 2 yaitu angina pectoris stabil dan tidak stabil. Angina
pektoris stabil adalah disebabkan karena aktifitas tertentu seperti stress,
olahraga, ataupun kegiatan lain yang memicu jantung bekerja memompa lebih
keras. Nyeri dada biasanya akan membaik dalam 5 menit setelah beristirahat atau
mengonsumsi obat. Sedangkan Angina pektoris tidak stabil adalah kebalikan dari
angin pektoris stabil yaitu tanpa ada penyebab awal dan tidak berhenti walaupun
dibawa istirahat ataupun mengonsumsi
obat dan nyerinya cenderung lebih lama, yaitu sekitar 30 menit. Ini sudah
memerlukan perhatian yang serius dan penaganan tenaga kesehatan terkait.
Etiologi
: Seperti
penjelasan diatas bahwa angina pektoris disebabkan karena aliaran darah yang
menuju ke otot jantung yang dibawa melewati arteri koroner mengalami
penyumbatan atau penyempitan hal ini bisa disebabkan karena adanya penyumbatan
plak (aterosclerosis ) berupa lemak,
kolestrol, kalsium ataupun zat lainnya. Hal ini mengakibatkan pada saat
melakukan aktivitas yang berat jantung akan bekerja lebih, sehingga gejala
angina pektoris muncul, yang lebih parah adalah sampai terjadinya Penyakit
Jantung Koroner (PJK). Usia juga berpengaruh terhadap reskio terjadinya angina
pektoris, dimana pada saat usia semakin meningkat pembuluh darah mengalami
gangguan dalam fleksibilitas nya yaitu kemampuan vasodilatisi dan
vasokotriksinya berkurang pada usia berkisar pada 55 hingga 64 tahun berjenis
kelamin laki-laki lebih mayoritas, sedangkan pada jenis kelamin perempuan
biasanya pada masa menopouse. Orang yang mengalami kelainan jantung,
hipertensi, diabetes melitus, kolesterol tinggi juga bisa menjadi faktor resiko.
Selain hal diatas gaya hidup juga berpengaruh seperti kebiasaan merokok, minum
beralkohol berlebihan, obesitas, kurangnya olahraga, stress, konsumsi makanan
berlemak.
Tanda
dan Gejala : Hal yang dirasakan pada penderita angina
pektoris adalah nyeri pada dada baik menyebar atau lokal pada area dada, lengan
, leher, punggung, rahang, seperti di tekan, berat dan tumpul. Selain itu tanda
dan gejala lainnya sesak nafas, merasakan nyeri seperti kena Magh, mual,
pusing, mudah lelah, keringat berlebihan, gelisah.
Penanganan
:
a. Perubahan
gaya hidup, hal ini tentu sangat berpengaruh karena sebagian besar penyebab
dari angina pektoris adalah karena gaya hidup yang tidak baik, berhenti merokok
dan jauhi asap rokok, kurangi minum-minuman beralkohol, mengonsumsi makan bergizi,
mengurangi konsumsi makanan berlemak, melakukan olahraga setiap hari walaupun
dengan olahraga ringan, menjaga kadar gula bagi penderita diabetes. Merubah
pola hidup bukan sekedar beberapa waktu saja akan tetapi ini dijadikan menjadi
sebuah kebiasaan sehingga serangan dari angina pektoris berkurang atau berhenti
sepenuhnya.
b. Mengonsumsi
Obat-obatan, konsultasikan kepada dokter terkait dengan obat yang tepat.
c. Operasi,
tindakan operasi dapat dilakukan dengan dua jenis tindakan operasi untuk kasus
angina pektoris, yaitu :
-
Coronary
artery bypass graft (CABG). Tindakan bedah yang dilakukan
dengan menciptakan aliran baru pada titik penyempitan atau penyumbatan arteri melalui
pencangkokan pembuluh darah dari anggota tubuh lainnya. Tindakan ini biasanya
disarankan bagi penderita angina dengan penyakit diabetes, berusia di atas 65
tahun, dan memiliki lebih dari 3 penyumbatan pada arteri.
-
Percutaneous
coronary intervention (PCI). Tindakan bedah yang disebut juga
dengan angioplasti koroner ini dilakukan dengan memasukkan balon kecil pada
bagian luar arteri yang mengalami penyempitan, dan ditahan menggunakan cincin
besi (sten) agar aliran darah kembali lancar. Tindakan ini tidak
direkomendasikan bagi penderita dengan kelainan struktur pembuluh darah.
Penutup
: Angina
pektoris sebagian besar disebabkan karena gaya hidup yang kurang baik sehingga
diharapkan untuk pencegahan sebaiknya membiasakan pola hidup sehat terutama
yang sudah mempunyai faktor resiko diatas. Semoga bermanfaat!!!
Komentar
Posting Komentar