Melakukan Pengukuran Antropometri

Antropometri berasal dari bahasa Junani dari kata Antropos = manusia dan metros = ukuran. Antropometri adalah pengukuran sistematis dari bagian-bagian fisik manusia, khususnya dimensi ukuran dan bentuk tubuh.
Antropometri adalah  ilmu dalam pengukuran komposisi tubuh manusia dan bagian-bagiannya  menggambarkan dimensi tubuh :Tinggi, Berat, Lingkar tubuh, Komposisi lemak tubuh.
Antropometri dapat dinyatakan sebagai satu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Manusia pada dasarnya akan memiliki bentuk, ukuran (tinggi, lebar, dan sebagainya), berat, dan lain-lain yang berbeda satu dengan yang lainnya. Antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan ergonomik dalam memerlukan interaksi manusia.
BERIKUT UKURAN ANTROPOMETRI:
1.       Berat Badan
Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering digunakan. Berat badan menggambarkan jumlah protein, lemak, air, dan mineral pada tulang. Berat badan seseorang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : umur, jenis kelamin, aktifitas fisik, dan keturunan (Supariasa, 2001). Berat badan merupakan salah satu ukuran antropometri yang memberikan gambaran masa tubuh (otot dan lemak). Karena tubuh sangat sensitif terhadap perubahan keadaan yang mendadak, misalnya karena terserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan dan menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi.
Maka, berat badan merupakan ukuran antropometri yang sangat labil (Reksodikusumo, dkk, 1989). Dalam keadaan normal dimana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara intake dan keutuhan gizi terjamin, berat badan mengikuti perkembangan umur. Sebaiknya dalam keadaan abnormal terdapat dua kemungkinan perkembangan BB, yaitu dapat berkembang lebih cepat atau lebih lambat dari keadaan normal.
2.     Tinggi Badan (TB)
Tinggi badan merupakan parameter yang penting bagi keadaan gizi yang telah lalu dan keadaan sekarang jika umur tidak diketahui dengan tepat. Disamping itu tinggi badan merupakan ukuran kedua yang penting, karena menghubungkan berat badan terhadap tinggi badan, faktor umur bisa dikesampingkan. Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal.
Dalam keadaan normal, tinggi badan tumbuh bersamaan dengan pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan, tidak seperti berat badan, relatif kurang sensitif terhadap masalah defisiensi gizi dalam waktu pendek. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan baru akan tampak pada saat yang cukup lama. Tinggi badan merupakan ukuran tubuh yang menggambarkan pertumbuhan rangka. Dalam penilaian status gizi tinggi badan dinyatakan sebagai indeks sama halnya dengan berat badan (Supariasa, 2001).
3.     IMT (Indeks Masa Tubuh)
Menggunakan Berat Badan dan Tinggi badan
Kategori IMT (kg/m2)
Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,00
Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,00 – 18,49
Normal 18,50 – 24,99
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,00 – 26,99
Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,00
4.     Lingkar Lengan Atas (LiLA)
Nilai normal adalah 23,5 cm
LiLA WUS dengan resiko KEK di Indonesia < 23,5 cm
5.     Pengukuran Lingkar Perut
Pengukuran lingkar perut dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya obesitas abdominal/sentral. Jenis obesitas ini sangat berpengaruh terhadap kejadian penyakit kardiovaskular dan diabetes melitus, yang akhir-akhir ini juga erat hubungannya dengan kejadian sindroma metabolik. Nilai normal pengukuran lingkar perut di Indonesia, Baik Obesitas sentral.
Laki-laki 90 > 90
Perempuan 80 > 80
MANFAAT PENGUKURAN ANTROPOMETRI :
·        Kesehatan,
·        Olah raga,
·        Design pakaian,
·        Ergonomi,
·        Arsitektur
JENIS-JENIS ANTROPOMETRI :
1.       Antropometri Statis
Dimana pengukuran dilakukan pada tubuh manusia yang berada dalam posisi diam. Dimensi yang diukur pada Anthropometri statis diambil secara linier (lurus) dan dilakukan pada permukaan tubuh. Agar hasil pengukuran representatif, maka pengukuran harus dilakukan dengan metode tertentu terhadap berbagai individu, dan tubuh harus dalam keadaan diam. Dimensi tubuh yang diukur dengan posisi tetap antara lain berat badan, tinggi tubuh, ukuran kepala, panjang lengan dan sebagainya.
2.     Antropometri dinamis
Dimana dimensi tubuh diukur dalam berbagai posisi tubuh yang sedang bergerak, sehingga lebih kompleks dan lebih sulit diukur.
Terdapat tiga kelas pengukuran dinamis, yaitu:
a.     Pengukuran tingkat ketrampilan sebagai pendekatan untuk mengerti keadaan mekanis dari suatu aktivitas. Contoh: dalam mempelajari performa atlet,
b.    Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat kerja. Contoh: Jangkauan dari gerakan tangan dan kaki efektif saat bekerja yang dilakukan dengan berdiri atau duduk,
c.     Pengukuran variabilitas kerja. Contoh: Analisis kinematika dan kemampuan jari-jari tangan dari seorang juru ketik atau operator komputer.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIMENSI TUBUH MANUSIA :
·        Umur
Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai kira-kira berumur 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Kemudian manusia akan berkurang ukuran tubuhnya saat manusia berumur 60 tahun.
·        Jenis Kelamin
Pada umumnya pria memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali dada dan pinggul.
·        Suku Bangsa (Etnis)
Untuk Bangsa atau etnis jelas berbeda bisa kita lihat orang barat lebih memiliki tubuh yang besar dibandingkan dengan orang timur, khususnya asia.
·        Pekerjaan
Aktivitas kerja sehari-hari juga menyebabkan perbedaan ukuran tubuh manusia.
UKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA YANG JUGA PERLU MENDAPAT PERHATIAN, SEPERTI:
·        Cacat tubuh: Data antropometri akan diperlukan untuk perancangan produk bagi orang orang cacat.
·        Tebal/tipisnya pakaian yang harus dikenakan: Faktor iklim yang berbeda akan memberikan variasi yang berbeda pula dalam bentuk rancangan dan spesifikasi pakaian. Artinya, dimensi orang pun akan berbeda dalam satu tempat dengan tempat yang lain.
·        Kehamilan (pregnancy ) : Kondisi semacam ini jelas akan mempengaruhi bentuk dan ukuran dimensi tubuh (untuk perempuan) dan tentu saja memerlukan perhatian khusus terhadap produk-produk yang dirancang bagi segmentasi seperti itu. dari tangan dan kaki, dan lain-lain.
KEUNGGULAN ANTROPOMETRI
Beberapa syarat yang mendasari penggunaan antopometri adalah :
·        Alatnya mudah didapat dan digunkan, seperti dacin, pita lingkar lengan atas, mikrotoa, dan alat pengukur panjang bayi yang dapat dibuat sendiri dirumah,
·        Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif,
·        Pengukuran bukan hanya dilakukan dengan tenaga profesional, juga oleh tenaga lain setelah dilatih untuk itu,
·        Biaya relatif murah,
·        Hasilnya mudah disimpulkan karena mempunyai ambang batas,
·        Secara alamiah diakui kebenarannya.
KELEMAHAN ANTROPOMETRI
·        Tidak sensitif, artinya tidak dapat mendeteksi status gizi dalam waktu singkat serta tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi tertentu seperti zink dan Fe,
·        Faktor di luar gizi (penyakit, genetik dan penurunan penggunaan energi) dapat menurunkan spesifikasi dan sensitifitas pengukuran antropometri,
·        Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi presisi, akurasi dan validitas pengukuran antropometri.

Komentar