Penatalaksanaan FT dengan modalitas Superficial Heating Part II ( Hot Pack dan Paraffin Bath)

Kita sudah pernah membahas tentang modalitas superficial heating tentang apa itu Infra merah, apa saja klasifikasinya, efek fisiologi dan terapinya, prosedur pengaplikasiannya serta indikasi dan kontraindikasinya. Modalitas superficial heating tidak hanya Infra merah saja tetapi masih ada Hot Pack dan Paraffin Bath. Kali ini kita akan membahas kedua modalitas tersebut.
1.       Hot Pack
Hot Pack pada penggunaannya fisioterapis akan membalutkannya dengan beberapa lapis handuk sebelum meletakkannya pada daerah yang membutuhkan perawatan. Panas yang dihasilkan oleh Hot Pack ini mempunyai beberapa manfaat yang penting yaitu, merelaksasikan otot yang kaku sehingga dampaknya jaringan otot tersebut menjadi rileks dan dapat menurunkan nyeri yang disebabkan oleh ketegangan atau kekakuan otot. Hot Pack juga akan membuat vasodilatasi/pelebaran pada pembuluh darah sehingga meningkatkan sirkulasi darah pada daerah tersebut. Pasien dengan ketegangan dan kekakuan otot serta arthritis sering  mendapatkan manfaat dengan penggunaan modalitas ini.
2.     Paraffin Bath
Paraffin Bath merupakan salah satu metode hidroterapi yang digunakan oleh fisioterapis yang menggunakan paraffin/lilin sebagai medianya, tentu saja bukan lilin yang biasanya kita pakai di kue ulang tahun yaa hehe… akan tetapi lilin ini memang khusus untuk terapi. Pada prinsipnya terapi ini memanfaatkan suhu yang relatif tinggi (panas). Jenis parafin yang digunakan adalah parafin biasa yang dicampurkan dengan parafin oil, kemudian dipanaskan hingga melelh dengan suhu kurang lebih 550C.
EFEK  FISIOLOGIS YANG DITIMBULKAN :
Efek fisiologis yang mungkin timbul:
a.     Peningkatan suhu/ temperature tubuh,
b.    Peningkatan metabolism,
c.     Terjadinya vasodilatasi/pelebaran pembuluh darah arteri.
d.     Peredaran darah menjadi lancer,
e.     Tekanan hidrostatik kapiler menjadi meningkat.
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI :
Indikasi :
a.     Reduksi nyeri dan spasme otot,
b.    Efek panas dari paraffin dapat digunakan sebelum dilakukan latihan penguluran otot,
c.     Spasme otot dapat menimbulkan rasa nyeri serta berkurangnya range of motion sendi, namun hal ini dapat dikurangi dengan memberikan panas sebagai media terapi,
d.     Pasca Trauma dan fraktur,
e.     Sprain  dan strain,
f.       Arthritis kronis.
Kontraindikasi :
a.     Gangguan Sensibiltas,
b.    Luka terbuka, karena dapat menyebabkan luka bakar pada jaringan yang bersangkutan.

Komentar