Apa saja yang dipelajari di jurusan Fisioterapi..?

Fisioterapi adalah proses merehabilitasi seseorang agar terhindar dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian, diagnosis, perlakuan, dan aktivitas pencegahan. Tujuan dari dilakukannya fisioterapi adalah mengembalikan fungsi tubuh setelah terkena penyakit atau cedera. Jika tubuh menderita penyakit atau cedera permanen, maka fisioterapi dapat diprioritaskan untuk mengurangi dampaknya.
Ada beberapa macam spesialisasi dari fisioterapi, meskipun semua fisioterapis dapat melakukannya tetapi fisioterapi dapat dikategorikan kedalam beberapa bidang supaya orang awam dapat memahami peran serta fisioterapi dalam beberapa kasus. Dibawah ini sekilas gambaran tentang klasifikasi fisioterapi yang dapat dibagi menjadi sepuluh bidang. Bacalah dengan seksama agar anda atau keluarga anda mengetahui pada bidang fisioterapi mana masalah anda atau keluarga anda dapat teratasi.
Fisioterapis Musculoskeletal (www.hobbsrehabilitation.co.uk)
·        Muskuloskeletal
Fisioterapis dalam bidang ini berkompeten terhadap diagnose muskuloskeletal, penanganan kasus dan perawatan bila terjadi gangguan dan cidera pada sistem muskuloskeletal (otot dan tulang) serta pemulihan pasien setelah operasi orhtopedik. Fisioterapi muskuloskeletal ini sering kita jumpai di klinik ataupun rumah sakit dan banyak fisioterapis yang membuka praktek kerja pada bidang ini. Fisioterapis muskuloskeletal adalah pelatih dalam merawat pasien setelah operasi persendian, cidera olahraga akut, arthritis dan amputasi ( kecil pada bagian anggota tubuh). Mobilisasi persendian, latihan penguatan, hot/cold pack dan elektrikal stimulasi adalah peralatan yang sering digunakan untuk mempercepat proses pemulihan. Untuk itulah bila anda mengalami gangguan yang terkait pada otot, tulang, ligament atau tendon anda, anda akan mendapatkan keuntungan dari pemeriksaan yang dilakukan oleh fisioterapis spesialisasi Muskuloskeletal.
·        Lanjut Usia dan Kebugaran
Fisioterapi pada bidang Lanjut usia dan kebugaran mencakup jangkauan yang cukup luas terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan orang tua bukan berarti kita melupakan penanganan terhadap generasi muda tetapi fisioterapis memfokuskan pada orang lanjut usia. Karena ada banyak kondisi ataupun masalah yang terkait dengan orang yang bertambah umurnya menjadi tua termasuk didalamnya masalah yang tidak ada batasannya seperti : arthritis, osteoporosis, cancer, penyakit alzheimer’s, penggantian sendi lutut atau hip (TKR/THR), gangguan keseimbangan, incontinence bladder/bowel dan banyak lagi. Fisioterapi lansia membantu  mengatasi masalah yang terkait diatas dan memberikan program-program khusus untuk membantu mengembalikan gerakan, mengurangi nyeri meningkatkan tingkat kesehatan dan kebugaran dan banyak lagi program-program yang ditawarkan dan menjaga kebugaran pada lansia.
·        Neuromuskuler
Fisioterapi neuromuskuler harus disiplin konsentrasinya pada seorang pasien yang mengalami gangguan atau penyakit neurologi/syaraf . Termasuk ganguan syaraf adalah penyakit alzeimer’s, cidera pada otak, cerebral palsy, multiple sclerosis, penyakit parkinson’s, cidera pada cord spinalis dan stroke. Gangguan yang paling umum dialami pasien dengan gangguan syaraf adalah kelumpuhan anggota badan, kelemahan penglihatan, gangguan keseimbangan, ketidakmampuan dalam bergerak (ambulasi/translasi) dan kehilangan fungsi tubuhnya. Fisioterapis bekerja dengan pasien ini untuk meningkatkan dan mengembalikan ketidakmampuannya terutama dalam hal aktivitas agar lebih mandiri.  
·        Kardiovaskulopulmonal
Fisioterapis bidang kardiovaskuler dan pulmonari (sistem pada jantung dan pernafasan) merawat beberapa kasus yang bervariasi dalam hal gangguan nafas dan jantung terhadap pasien yang menjalani operasi pada jantung atau paru-parunya. Tujuan utama dari perawatan pasien dengan gangguan tersebut adalah meningkatkan daya tahan dan pengoptimalan fungsinya. Terapi manual diperlukan pada kasus ini untuk membantu membersihkan paru dari sekresi yang dialami pasien dengan ganguan fibrotik paru. Pasien dengan gangguan jantung, post operasi coronary bypass, cronic obstructive pulmonary desease dan pulmonary fibrosis adalah sedikit contoh dari kasus yang bisa ditangani oleh fisioterapi spesialisasi kardiovaskuler dan pulmonari. 
·        Tumbuh Kembang Anak / Pediatrik
Fisioterapi pediatrik atau fisioterapi khusus anak-anak membantu mendeteksi awal pada masalah kesehatan dan menggunakan berbagai peralatan yang bervariasi untuk merawat berbagai gangguan yang dialami oleh populasi anak-anak didunia pada umumnya. Fisioterapis ini memfokuskan pada diagnosis, perawatan, penanganan bayi, anak dan remaja yang mengalami penyakit bawaan, perkembangannya, syaraf dan ototnya, tulang atau pola gangguan atau penyakit. Perawatan ini terfokus pada peningkatan keahlian gross & fine motor(gross motorik :merangkak.berguling dst../ fine motorik: menggenggam, menulis dst..), keseimbangan, koordinasi,penguatan dan daya tahannya serta kognitif dan sensorik integration. Anak-anak dengan masalah keterlambatan tumbuh kembang , cerebal palsy, spina bifida dan tortikolis/tengeng adalah sebagian kasus yang ditangani oleh fisioterapi pediatrik. 
·        Integumen dan Kesehatan Wanita
Bidang pelayanan fisioterapi tidak hanya terbatas pada gangguan fungsi organ dalam tapi dapat menangani gangguan kulit maupun kesehatan pada wanita. Walau spesialisasi ini terbilang baru dikenal oleh beberapa kalangan, banyak juga gangguan yang dapat ditangani yaitu acne vulgaris (jerawat), selulit, paska luka bakar, luka paska operasi, nyeri haid, gangguan menyusui, dan sebelum maupun setelah melahirkan. Metode yang digunakan antara lain laser, ultrasound, senam hamil, pelvic floor exercises, dan masage payudara. 
·        K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja) 
Fisioterapis menjadi konsultan pada perusahaan atau instansi tertentu untuk menganalisa postur tubuh, posisi kerja (ergonomik), durasi kerja, posisi peralatan kerja, waktu istirahat dan sebagainya. Di Indonesia sudah ada beberapa perusahaan besar yang membutuhkan fisioterapi untuk menganalisa pegawainya, dan hal tersebut sangatlah berdampak pada income/outcome perusahaan. Untuk itu Fisioterapis sangat berpengaruh didalamnya.
·        Olahraga
Manajemen patologi untuk injury yang dialami atlet, seperti Damage control, facilitation of repair, dan reconditioning of the recovered lesion, prinsip dasar manajemen tiap fase harus mempertimbangkan keparahan injury, struktur terlibat, riwayat injury, dan pembedahan (jika ada) dan dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh atlet.
·        Manajemen Bencana (Disaster Management)
Fisioterapi harus mampu membina hubungan baik secara intense dengan instansi yang diakui secara internasional / LSM untuk memastikan bahwa layanan profesional dikoordinasikan dan dimasukkan sebagai bagian dari program rancangan pembangunan nasional yang berkelanjutan dalam kerangka manajemen bencana.
Mitigasi dan Kesiapsiagaan adalah cara utama untuk mengurangi dampak bencana dan mitigasi dan kesiapsiagaan berbasis masyarakat/ manajemen harus menjadi prioritas tinggi dalam praktek manajemen fisioterapi.
Korban bencana yang mengalami gangguan gerak dan fungsi dapat dimulai di fase awal untuk mendapat perawatan di rumah sakit terdekat, atau pada langkah sementara dilokasi dengan bantuan medis oleh tim bantuan bencana lokal serta organisasi bencana internasional. Namun kembali ke rumah mereka untuk membangun kembali kehidupan mereka adalah kepentingan utama bagi para korban. Oleh karena itu penting sekali diperhatikan  bahwa layanan fisioterapi disediakan sebagai bagian dari rehabilitasi berbasis masyarakat. Orang-orang biasa dan masyarakat yang kaya serta memiliki pengetahuan yang dapat pergi jauh untuk meningkatkan proses rehabilitasi mereka. Hal ini untuk memastikan bahwa kita menanggapi bencana secara holistik.
·        Kesehatan Masyarakat
Fisioterapi kesehatan masyarakat mengacu pada upaya pelayanan promotif, preventif, kuratif,  rehabilitatif  dengan mengacu pada 10 pokok program puskesmas dan 10 penyakit utama yang berada pada masyarakat dengan didukung oleh ilmu-ilmu dasar kesehatan sebagai bekal menjalankan profesinya. Dalam menjalankan kegaiatannya fisioterapi berdasarkan konsep upaya meningkatkan derajat kesehatan secara tuntas dan berkesinambungan dari mulai peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan. 
Fisioterapi dalam upaya pelayanan memperhatikan manusia seutuhnya menggunakan pendekatan komprehensif dan fisioterapi harus mengkaji dan mengidentifikasikan kebutuhan pasien dalam mengembangkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsionalnya (MENGATASI GANGGUAN GERAK dan FUNGSI) untuk keperluan hidup sehari-harinya dan bila perlu mengembangkan mekanisme kompensatorik sehingga dapat hidup aktif dalam masyarakat. Fisioterapi membantu meningkatkan adaptasi seseorang dalam keadaan keterbatasan fungsi, ketidak mampuan, dengan cara memberikan pengertian, motivasi, aktifitas, teknik, metode dan atau alat bantu yang diperlukan agar mengetahui keadaan, tuntutan yang diperlukan dalam mencapai sehat yang optimal dan aktif dalam masyarakat.

Komentar